Total Pageviews

Tuesday, February 28, 2012

Credit card tips

Sudah hampir pasti di jaman sekarang kita semua memiliki kartu kredit, bahkan mungkin kita memiliki beberapa kartu kredit dari beberapa penerbit. Namun tidak sedikit dari kita yang pusing oleh tagihan kartu kredit, jadi sekarang saya ingin membagi tips menggunakan karu kredit yang (sok) bijak.


Pertama tama yang perlu diketahui adalah definisi sebenarnya kartu kredit itu, sesuai namanya, kartu kredit adalah kartu peminjaman dana, jadi kita sebagai pemegang kartu dipercaya oleh penerbit kartu untuk dipiinjamkan sejumlah dana sesuai pagu/limit pinjaman (kredit) unuk digunakan di tempat tempat tertentu. In a short word, itu bukan duit kita....!!,


Jadi berapapun dana yang kita pinjam dengan menggunakan kartu kredit tersebut, maka kita harus mengembalikan dana tersebut kepada bank penerbit kartu ditambah biaya biaya lainya seperti biaya tahunan dan bunga.  Disini banyak sekali orang yang salah penafsiran mengenai kartu kredit yang akhirnya justru akan mencekek leher sendiri karena tebelit oleh hutang kartu kredit.


Namun diantara hal hal “horor” kartu kredit ada beberapa keuntungan yang seharusnya kita bisa gunakan antara lain:


1.       Kartu kredit sebagai dana emergency, pada saat tertentu.


Kita mungkin saja dihadapkan dengan hal hal yang bersifat mendadak dan mendesak, seperti sakit,  kecelakaan, dll. Kartu kredit bisa digunakan pada saat saat semacam itu sebagai alat pembayaran supaya kita tidak terlalu lama berada dalam kondisi seperti itu dan tidak perlu bolak balik ke ATM dll.


2.       Kartu kredit sebagai alat penunda pembayaran, ketika membeli barang yang kita butuhkan (ingat butuhkan, bukan inginkan yaaa...) kartu kredit kadang bisa berfungsi sebagai penunda pembayaran, contoh, kebutuhan di rumah sudah habis sedangkan kita belum gajian. Kita bisa menggunakan kartu kredit untuk membeli kebutuhan dengan catatan kita harus tahu pasti bahwa dalam waktu dekat kita dapat membayar tagihan kartu kredit tersebut.


3.       Sebagai alat untuk menghemat. Nah bingung kan.... gini ceritanya, sekarang ini banyak sekali merchant yang bekerja sama dengan kartu kredit yang memberikan discount tambahan untuk pemegang kartu kredit tertentu, dengan menggunakannya maka kita bisa menghemat beberapa rupiah dengan syarat, jumlah penghematan dalam setahun harus lebih besar daripada biaya iuran tahunan dan jangan sampai terlambat membayar tagihan supaya tidak terkena bunga.


Kembali lagi diingatkan, pada saat menggunakan kartu kredit, pastikan juga beberapa hal :


1.       Pastikan kita memiliki uang di tabungan yang bisa digunakan untuk membayar penggunaan karu kredit kita per bulan, karena dana yang ada di kartu kredit bukanlah dana kita


2.       Selalu membayar lunas seluruh tagihan kartu kredit setiap bulannya, karena kita tidak tahu kapan kita butuh kartu ini untuk keadaan emergency.


3.       Bagi penggemar transaksi online, harap berhati hati, karena ada kemungkinan kartu kredit kita dibajak (fraud), jadi pilihlah site belanja yang sudah terpercaya dan besar.


Ok, sekarang sudah clear kan masalah perkartu kreditan... semoga bisa membantu kita menggunakan kartu kredit lebih bijak lagi.





JQ

Thursday, February 23, 2012

Tips Membangun PC, (Part 1 Komponen Utama, Chapter e. Pemilihan RAM)

RAM (Random Access Memory), adalah hardware penting yang berfungsi untuk penyimpanan data pada komputer yang bersifat sementara, artinya bila komputer dimatikan, maka instruksi atau data yang tersimpan didalam RAM akan hilang. 

Pada saat ini type RAM yang beredar di pasaran adalah jenis DDR3. RAM DDR3 menggunakan teknologi 90 nm, sehingga sanggup mengkonsumsi daya dengan voltase yang lebih rendah, dan mampu mentransfer data dengan lebih cepat dibandingkan dengan tipe sebelumnya. Pilihan RAM DDR3 pun beragam dan tentu saja dapat membingungkan user untuk mengetahui jenis RAM yang akan dipakai untuk kebutuhan. Oleh karena itu ada baiknya juga bila user membaca dulu spesifikasi dari motherboard yang telah dipilih, untuk menentukan jenis RAM yang tepat. Contoh, untuk motherboard EVGA P67 FTW, pada key feature nya tertera 4DIMM Dual Channel DDR3 1333Mhz+ (up to 16GB). Ini berarti bahwa motherboard ini dapat menggunakan, 1 sampai 4 buah RAM DDR3 dengan kapastitas total berjumlah 16Gb, pada frekuensi 1333. Untuk keseluruhan jenis RAM yang tersedia dapat dilihat pada tabel di bawah ini 



Beberapa Chipset pada motherboard memungkinkan user menggunakan RAM dengan konfigurasi Dual Channel, Triple Channel, bahkan pada saat ini juga tersedia sampai Quad Channel. Untuk Dual Channel, konfigurasi ini baru dapat dijalankan jika user memiliki dua jenis RAM dengan konfigurasi yang identik. Prinsip ini dapat mempercepat kinerja RAM dibandingkan dengan Channel. Dapat disimpulan bahwa RAM Single Channel dengan kapasitas 1GB dibandingkan dengan RAM Dual Channel dengan kapasitas yang sama, transfer rate data lebih cepat untuk diproses dengan menggunakan konfigurasi Dual Channel. Penempatan Dual Channel, RAM ditempatkan pada slot memory motherboard dengan warna yang sama.


Contoh untuk Dual Channel, pada gambar di atas, gunakan slot dengan yang berwarna merah saja, atau dengan yang berwarna hitam saja, bila menggunakan 2 keping RAM. Bila menggunakan 4 keping RAM, dapat diletakkan pada semua slot memory yang tersedia pada motherboard.

Prinsip ini berlaku juga  untuk konfigurasi Triple Channel maupun Quad Channel. 


Untuk Tripple Channel wajib menggunakan 3 keping RAM atau 6 keping RAM. Begitu pula dengan Quad Channel wajib menggunakan 4 keping RAM atau 8 keping RAM.

Berbagai merek RAM yang tersedia di pasar terdiri dari Merek Corsair, G-Skill, Kingstone, Team, OCZ, V-Gen, dan seterusnya. Untuk lebih jelas dengan merek yang tersedia dan spesifikasi masing-masing RAM DDR3 dapat di cek di http://ramlist.i4memory.com/ddr3/.

Contoh berbagai macam model RAM DDR3


RAM Kelas Value, lebih cocok untuk kebutuhan kantor dan multimedia







Performance RAM, rata-rata mempunyai heatsink, cocok untuk gamer maupun enthusiast ataupun user dengan kebutuhan untuk menjalankan aplikasi berat yang membutuhkan RAM dengan proses yang cepat.


Best Regards

RD









Tuesday, February 21, 2012

MIGAS 104 : History Of Indonesian PSC


Di sesi-sesi sebelumnya saya sudah menjelaskan secara operasional bagai mana perusahaan MIGAS itu beroperasi.. mulai dari Minyak itu di cari, di temukan, di bor, dan kemuadian diangkat untuk di jual. Nah disesi Kalo ini saya akan menjelaskan sejarah industry Oil n gas di Indonesia.
Penjelasan dibawah akan sedikit membingungkan bagi anda2 orang-orang teknik, dan masyarakat pada umumnya, tapi anda tidak usah memaksakan diri untuk mengerti semua yang saya tulis, karena tujuan saya dari awal hanya sharing informasi bukan ingin mengedukasi pambaca hingga menjadi ahli2.  Maka Tentunya saya tidak akan sangat detaildalam penjelasan saya, saya akan menjelaskan secara garis besar saja. Well here goes…
Ditahun 1954 PT.Standard Vacuum Indonesia (PT.Stanvac) dari Amerika menjadi perusahaan asing pertama yang beroperasi di wilayah Negara Kita tercinta Republik Indonesia (note: pada zaman belanda tentunya sudah banyak yg melakukan operasi di tanah air kita, tapi itukan zaman belanda, belum ada Republik Indonesia) pada tahun 1954 Kontrak kerjanya masih sangat simple… Pemerintah terima sejumlah fee (saya belum dapet informasi berapa jumlah fee-nya) dan PT.Stanvac mengebor dan mengambil Minyak sepuasnya tanpa diawasi oleh peraturan lokal. Harap dimaklumi saat itu kita baru 9 tahun merdeka, jadi system Kementrian Energi masih sangat sederhana dan orang2nya belum mengerti penuh mengenai detai kerja sama Migas.
Pada Tahun 1963 Kontrak Production Sharing Contract (PSC) mulai dibentuk dan semua Perusahaan yang akan melakukan pengeboran minyak di Indonesia akan melakukan kontraknya under peraturan2 PSC tersebut. PSC pada tahun 1963 ini dikenal sebagai first Generation PSC. Dan semua perusahaan minyak yg under Kontrak PSC disebut Kontraktor PSC Secara singkat intinya kontrak PSC ini adalah
1.       Berlakunya system Split (Bagi Hasil) 60% 40%, dengan yang 60% untuk Negara.
2.      Adanya system Cost Recovery
Cost recovery adalah suatu system dimana Negara mengganti cost produksi perusahaan tersebut, pada tahun 1963 ini cost recoverynya masih 100%, jadi si Perusahaan Minyak (Kontraktor PSC) akan mendapatkan kembali SEMUA cost mereka (Opex dan Capex) dari RI dan juga mendapatkan 40% dari hasil produksi. Pada first gen PSC ini perusahan yang menandatangani kontrak kerja PSC dengan RI adalah, PT.Stanvac, Shell, dan CalTex.

Pada tahun 1966 mentri2 pemerintah RI (yang kita kenal dengan angkatan 66) me-rivisi format first Gen PSC di Indonesia yaitu menjadi:
1.      40% Cost  Recovery Lilmit
2.      65% 35% Split, Inclusive Tax
3.      67.5% 32.5% bila produksi diatas 75000 BOPD
4.      Kontraktor PSC Wajib menjual minyaknya sebesar 25%  ke Negara sebesar, atau biasa disebut Domestic Market Obligation (DMO) dengan harga pasar full selama 5 tahun dan harga akan menjadi 20cents/bbl mulai tahun ke-6 dan seterusnya.

Pada tahun 1976 lahirlah second gen PSC dengan format sbb:
1.      100% Cost Recovery
a.       10 year amortization of non capital cost
b.      14 year depreciation of capital cost
2.      85% 15% split Inclusive tax
3.      20% Investment Credit
4.      25% DMO full price and 20cents/bbl after 60  months
Bisa dilihat disini Format Kontrak PSC sudah mulai complex, yang artinya mentri-mentri kita sudah mulai well knowledge mengenai indutri MIGAS.

Pada tahun 1978 keluarlah dekrit presiden (dekrit 267) yang merevisi second Gen PSC ini, perubahan yang terjadi pada second gen PSC adalah:
1.      Tax become payable:; Efective 56% tax
a.       45% Tax on Net Income
b.      20% Tax on Distributable Income after tax
2.      85% 15% Split (Oil) after tax
3.      70% 30% Split (Gas) after Tax
Disini mulai terlihat bahwa komoditas gas mulai di hargai sehingga mulai diatur dalam kontrak PSC, sebelum ini bila suatu lapangan ada gas-nya maka gas tersebut di Flare (di bakar). Tapi hingga kini pun masih banyak lapangan yang membakar gas karena mungkin dinilai tidak ekonomis untuk di produksi.

Pada tahun 1984 Third Gen PSC dilahirkan melalui Dekrit Presiden (Dekrit 458). Format Third Gen PSC sbb:
1.      100% Cost Recovery
a.       10 year amortization of non capital cost
b.      14 year depreciation of capital cost (Gas) dan 7 year Deprecation on (Oil)
2.      85% 15% Equity Split, 71% 29% Split On Oil
3.      70% 30% Equity Split, 57,70% 67,30% Split On Gas (before tax)
4.      17% Investment Credit
5.      Efective Tax 48%
a.       35% Tax on net Income
b.      20% tax on Distributable income Tax
6.      25% DMO full price and 20cents/bbl afther 60  months
DMO adalah Domestic Market Obligation, dimana Kontraktor PSC wajib menjual sebagian hasil produksi kenegara. Sistem DMO ini dijalankan demi men-secure kebutuhan energy dalam negri. Pada Point 6 artinya setelah 60 bulan maka 25% dari jatah Split Kontraktor PSC wajib di Jual ke Negara dengan harga yang telah ditentukan.
Hehehe Mulai membingungkan yaa… mari kita Lanjut lagi

Pada Tahun 1988 Fouth Gen dari PSC di bentuk dengan format sbb:
1.      First Tranche Petroleum (FTP) 20%
2.      Depreciation 5 Years (Oil), 8 years (Gas)
3.      17% Investment Credit
4.      DMO priced at 10% of Export Price after 60 years
5.      Equity Split in  Frontier areas 80% 20% up to 50.000 BOPD
6.      Deepwater Investment Uplift 110% (Oil), 55% (Gas)
FTP adalah adalah pembagian minyak untuk Negara, tapi FTP itu di luar Split yang sudah ada dan dibayarkan langsung tanpa memperhitungkan Pajak, dan Cost Recovery. In other words bila FTP 20% itu sama saja dengan system cost recovery 80%

Begitulah sekilas sejarah PSC di Indonesia. Sebagai Informasi di Indonesia ini Format Kontrak Blok Minyak bukan hanya PSC, tapi ada juga JOB (Joint Operating Body), TAC (Technical Assistance Contract).
Di JOB biasanya perusahaan minyak (kontraktor PSC) bekerja sama dengan Pertamina untuk men develop suatu lapangan Migas kerja sama dengan pertamina, keduanya akan bertanggung jawab kepada Pertamina, Cost recovery dan Split bagi hasil di share 50%  - 50%.
Kalau TAC perusahaan swasta yang bekerja Under Pertamina as Technicall Assitance saja, tapi administrative dan finance semuanya under pertamina, walau pada kenyataan modal awal dari TAC selalu dari si Perusahaan Swasta nantinya akan di Recover 100% oleh Pertamina, pada Sistem TAC Yang di lihat oleh BPMigas hanyalah Pertamina, sementara Prusahaan Swastanya hanya bertanggung Jawab kepad pertamina. Pembagian minyak pun tidak 50-50 seperti pada JOB, tapi lebih ke hasil perjanjian (deal) sering disebut sebagai NSO (Net Shareable Oil)
Maaf saya tidak bisa menjelaskan terlalu detail mengenai TAC atau  JOB, karena saya belum pernah bekerja di perusahaan tipe tersebut.
PSC kontraktor (Perusahaan Minyak) yang masyarakat umum kenal hanyalah yang besar2 seperti Chevron, Pertamina, BP, dan Medco. Tapi diluar itu masih ada lebih dari 100 PSC lainnya, tepatnya ada sekitar 144 PSC di Indonesia. Semuanya under kontrak yang sama dan semuanya berkontribusi terhadap Produksi Nasional Kita.
Demikian Penjelasan Sederhana, saya mengenai Sistem PSC di Indonesia.

Yours Truly,
CK

Wednesday, February 15, 2012

Tips Membangun PC, (Part 1 Komponen Utama, Chapter d. Pemilihan Graphic Card AMD Radeon)



Beberapa jajaran supplier yang menggunakan GPU AMD Radeon terdiri dari Gigabyte, Asus, MSI, HIS, Sapphire, Power Color dan XFX. Masing-masing supplier juga menyediakan graphic card dengan model reference berdasarkan desain orisinal dari AMD Radeon dan juga model non reference, hasil dari perkembangan desain masing-masing supplier untuk menambahkan performa pada masing-masing model graphic card nya.

Untuk seri 5000, ketika masih dipegang oleh ATI (masih bisa dilihat logo yang terdapat pada masing-masing cooler dan fan bertuliskan ATI Radeon) terdapat 4 pilihan untuk kelas entry nya yang terdiri dari HD 5450, HD 5550. HD 5570 dan HD 5670. Seri ini cocok bagi user yang menggunakan graphic card untuk kebutuhan kantor dan multimedia.

HD 5450

HD 5550

HD5570

HD 5670

Untuk kelas menegahnya dari seri 5000 terdiri dari HD 5750 dan HD 5770. Seri ini cocok bagi user yang menggunakan graphic card untuk pekerjaan editing atau desain, rendering dan tentu saja cocok buat para gamer.

HD 5750

HD 5770

Sementara untuk kelas high end dari seri ini terdiri dari HD 5830, HD 5850, HD 5870, dan HD 5970 yang merupakan seri tertinggi dengan dual GPU dalam 1 graphic card. Seri ini lebih cocok bagi user yang mengutamakan performa untuk kebutuhan pekerjaannya, atau dapat digunakan untuk overclocking ataupun digunakan untuk game dengan kualitas grapis yang paling tinggi.

HD 5830

HD 5850

HD 5870

HD 5970


Begitupula dengan seri selanjutnya  seri 6000. Untuk kelas entry dapat menggunakan HD 6450, HD 6570, dan  HD 6670.

HD 6450

HD 6570

HD 6670


Untuk kelas menegahnya AMD memperluas jangkauan serinya untuk dapat lebih di terima oleh pasar dengan performa dan harga yang seimbang. Seri ini terdiri dari HD 6750, HD 6770, HD 6790, HD 6850 dan HD 6870.

HD 6750

HD 6770

HD 6790


HD 6850


HD 6870


Sementara untuk kelas high end dari seri ini terdiri dari HD 6950, HD 6970, HD 6990 yang merupakan seri tertinggi dengan dual GPU dalam 1 graphic card. 

HD 6950


HD 6970


HD 6990


Pada awal tahun ini di Januari 2012, AMD Radeon meluncurkan seri terbarunya yaitu seri 7000 yang di klaim sebagai graphic card pertama dengan desain 28nm untuk GPU nya yang memang di desain untuk kebutuhan gamer dan enthusiast terutama untuk overclocking. Tak tanggung AMD langsung meluncurkan dari seri high end nya yaitu HD 7970 yang pada akhir Februari nanti akan di ikuti oleh HD 7950.


HD 7970

Graphic card reference atau desain orisinal dari AMD Radeon juga  sering dikeluhkan karena suhunya terlalu panas saat digunakan pada kondisi full load, dan juga mempunyai noise yang cukup tinggi pada saat fan berputar pada rpm tertinggi. Oleh karena itu desainnya diubah oleh para suppliernya terutama untuk memperbaiki sektor performa dan sektor pendingin untuk menghasilkan kinerja yang lebih efisien dan tentu saja lebih dingin. Beberapa contoh desain non reference dari beberapa supplier graphic card.

Power Color dengan Vortex II

XFX dengan Black Edition

Sapphire dengan Vapor X



Best Regards 

RD





Tuesday, February 14, 2012

Tips Membangun PC, (Part 1 Komponen Utama, Chapter d. Pemilihan Graphic Card Nvidia)

Setelah processor dan motherboard, komponen selanjutnya adalah Graphic Card, atau yang biasa di kenal sebagai kartu grafis atau VGA Card. Pada saat ini hanya ada 2 penyedia GPU (Graphic Processing Unit) yaitu Nvidia dan AMD Radeon. Keduanya saling berperang untuk memberikan teknologi-teknologi baru untuk meraup jumlah konsumen dengan hadirnya berbagai fitur, performa dan tentu saja harga yang beragam. Hal-hal ini yang tentu saja terkadang membuat user bingung untuk membeli graphic card yang tepat sesuai dengan kebutuhan. Nvidia mempunyai keunggulan dalam layar 3D dan tentu saja performa dari GPU nya sendiri yang terkenal menghasilkan kualitas gambar yang smooth dan jernih. AMD sejak mengambil alih ATI Radeon semakin menunjukkan kematangannya dengan tetap mempertahankan fitur eyefinity nya yang sanggup untuk mensupport 3 layar monitor sekaligus dengan menggunakan 1 graphic card.

Untuk saat ini, graphic card yang beredar di pasaran cukup banyak, Nvidia dengan seri 400 dan 500, sedangkan AMD Radeon dengan seri 5000 dan 6000. Bahkan pada saat ini AMD Radeon telah meluncurkan seri barunya yaitu seri 7000, dan akan diikuti oleh Nvidia pada bulan Maret atau April nanti dengan seri 600 atau 700.


Beberapa jajaran supplier yang menggunakan GPU Nvidia terdiri dari Gigabyte, Asus, EVGA, Galaxy, MSI, PNY, dan Zotac. Masing-masing supplier menyediakan graphic card dengan model reference berdasarkan desain orisinal dari Nvidia dan model non reference, hasil dari perkembangan desain masing-masing supplier untuk menambahkan performa pada masing-masing model graphic card nya.

Untuk seri 400 terdiri dari GT 430, GT 440 untuk kelas entry. Seri ini cocok bagi user yang menggunakan graphic card untuk kebutuhan kantor dan multimedia.


GT 430

GT 440


Untuk kelas menegah dari seri 400 terdiri dari GTS 450 dan GTX 460. Seri ini cocok bagi user yang menggunakan graphic card untuk pekerjaan editing atau desain, rendering dan tentu saja cocok buat para gamer.

GTS 450


GTX 460

Untuk kelas high end dari seri ini terdiri dari GTX 470 dan GTX 480. Seri ini lebih cocok bagi user yang mengutamakan performa untuk kebutuhan pekerjaannya, atau dapat digunakan untuk overclocking ataupun digunakan untuk game dengan kualitas grapis yang paling tinggi.

GTX 470

GTX 480


Begitupula dengan seri terbarunya seri 500. Untuk kelas entry dapat menggunakan GT 520 dan GT 545.

GT 520

GT 545

Untuk kelas menegahnya terdiri dari GTX 550Ti, GTX 560 dan GTX 560Ti.

GTX 550Ti

GTX 560

GTX 560Ti

Sedangkan untuk seri high endnya terdiri dari GTX 570 dan GTX 580, serta GTX 590 yang didesain untuk menggunakan dual GPU dalam 1 graphic card.

GTX 570

GTX 580

GTX 590


Graphic card reference atau desain orisinal dari nvidia sering dikeluhkan karena suhunya terlalu panas saat digunakan pada kondisi full load. Oleh karena itu desainnya diubah oleh para suppliernya terutama untuk memperbaiki sektor performa dan sektor pendingin untuk menghasilkan kinerja yang lebih efisien dan tentu saja lebih dingin. Beberapa contoh desain non reference dari beberapa supplier graphic card

Asus dengan Direct CU II


MSI dengan Twin Frozer


Gigabyte dengan Super Overclock


Best Regards

RD