Total Pageviews

Tuesday, January 31, 2012

Food Of The Week : Kuliner Stasiun Sudirman


Biasanya saya ke Kantor Menggunakan kendaraan pribadi, tapi sejak saya pindah kerja ke daerah Menteng maka menggunakan kendaraan pribadi menjadi sangat melelahkan, karena butuh waktu 1.5jam untuksampai ke kantor dan lebih dari 2 jam untuk perjalanan pulang. Tentu bila ada tebengan 3 in 1 saya bisa lebih cepat tapi, teman tebengan 3 in 1 tidak bisa rutin bersama saya. Maka setelah menghitung2 ongkos dari segala alternative, Menggunakan KRL menjadi pilihan utama, saya bisa sampai di kantor dalam waktu 1 jam, begitu juga pulangnya.
Stasiun tujuan saya adalah Stasiun Sudirman… Stasiun ini bukan merupakan Hub utama untuk Kereta Api dan KRL, Hub utma tetap stasiun Tanah Abang dan Manggarai. Jadi saya harus transit di Tanah Abang untuk mencapai di stasiun Sudirman. Biasanya untuk mengejar kereta yang “nyaman” tidak terlalu berdesakan maka saya ambil Commuter Line jam 6:10 dari Stasiun Pondok Ranji, bisa sampai Sudirman jam 7 Kurang (sudah dengan transit di Tanah Abang). Bila dari Sudirman langsung naik taxi ke kantor maka saya bisa sampai kantor jam 7:10. Tapi karena saya berangkat dari rumah cukup pagi artinya saya tidak sarapan pagi di rumah, dan pas sudah sampai stasiun Sudirman perut saya sudah mulai keroncongan…
Untungnya di Stasiun Sudirman ada yang disebut Food Hall untuk mredakan perut keroncongan saya, tapi jangan salah… jangan anggap food hall ini seperti Food Hall di Mal2 yang rapi bersih berkelas dan full ac. Food Hall di Stasiun Sudirman lebih ke kumpulan warung2 makan yang di kelola oleh mgt Stasiun. Disini lah berkumpul berbagai macam penjajah makanan murah meriah dan enak…



Marilah kita mulai membedah peran Food Hall Stasiun Sudirman di kehidupan sehari2 para Rokers (Rombongan Kereta). Seperti anda ketahui daerah perkantoran nomer.1 di Jakarta adalah sekitar jalan segi tiga emas (Sudriman-Thamrin-H.R. Rasunasaid (kuningan)), nah stasiun yang dijadikan tujuan akhir bagi para Rokers yang bekerja di segitiga emas dan sekitarnya adalah Stasiun Sudirman. Jadi bisa dibayangkan ketika 1000an (asumsi 150-200 orang per gerbong) orang turun saat bersamaan di Stasiun Sudirman dari satu rangkaian kereta dan kira-kira 40% dari Rokers tersebut langsung bergerombolan menuju Food Hall untuk memenuhi kebutuhan sarapan pagi mereka, hiruk-pikuk berdesakan dan berlomba mendapatkan tempat duduk sudah merupakan ritunitas biasa bagi Roker pengunjung Food Hall seperti Saya. Dan anda bisa bayangkan kereta dari berbagai Jurusan terus datang hamper setiap 1/2jam sekali (dari bogor, dari bekasi). Tapi umunya untungnya pengunjung Food Hall bukan tipe pengunjung yang makan berlama-lama sambil ngobrol menghabiskan waktu, Mereka pada umunya menyantap hidangan dengan cepat dan segera bergegas berangkat ke Kantor. Maka perputaran pengunjung di Food Hall Cukup cepat, belum lagi sekitar 10%-20% membungkus makanan pilihan mereka untuk di santap di kantor. Jadi Menunggu mendapat giliran tempat duduk di Food Hall tidak menjadi masalah besar karena asal mau menunggu sebentar pasti tidak lama kemudian mendapatkan tempat duduk kosong. Belum lagi pemandangan Karyawan kantor yang datang dan pergi di Food Hall ini juga merupakan pemandangan yang menyenangkan… harus diakui 80% dari pengguna Commuterline Pagi Hari merupakan dari golongan menengah keatas. Terutama bagi saya seorang pria… Wanita-wanita pegunjung food hall di pagi hari sangat sedap di pandang. Bahkan karena kita umunya rutin menggunakan Jadwal yang sama dan cenderung duduk di area yang sama setiap pagi, maka perkenalan antara para Roker pengunjung food hall pun kerap terjadi. Kita jadi kenal berbagai macam orang dari berbagai macam kantor, itung2 memperluas networking kita.

Ok Saya rasa cukup membahas pengunjung Food Hall, sekarang mari kita membahas Sajian makannan yang disediakan Oleh Vendor-vendor makanan di Food Hall Sudirman. Kalau pagi hari umumnya santapan yang tersedia adalah santapan yang cocok untuk Sarapan pagi. Memang saya perhatika di Pagi hari banyak Kios yang tutup, umunya mereka berjualan makanan Santapan siang seperti sate, nasi padang, ikan dan ayam bakar. Kalau pagi hari lebih banyak ke makanan yang Ringan dan Cepat untuk di santap.

Salah satu Kios yang selalu Ramai di Kunjungi adalah Kios Mie Ayam Bangka, disini mereka menyediakan berbagai ragam mie. Mulai dari mie ayam (bakso or pangsit), Kwetiau (bakso or pangsit) dan Bihun (bakso or Pangsit) semua disajikan dengan kuah terpisah, sedangkan mie (atau kwetaiu atau bihun) diracik di mangkuk dengan resep dan perminyakan ala mereka. Kalau saya pribadi lebih memilih tidak mencampur kuah di Mangkuk mie pada saat makan, karena bila mencampurkan kuah maka cita rasa racikan mereka yang sudah tercampur di Mie akan menjadi cair dan dan tidak “kuat” lagi cita rasanya karena sudah bercampur kuah. Kuahnya sendiri pun menurut saya berasa banyak rempah dan segar, tetap enak sih tapi kalau dicampur ke mienya akan merubah rasa mie. Maka saya biasanya menyantap mienya dan bakso (or pangsit) dahulu (tanpa kuah) dan diselingi sesekali menyeruput kuah bakso atau pangsitnya.  Dengan darga per porsi Rp.9500, ukiran Porsinya yang tidak begitu besar dan Rasa mienya saya yakin banyak menggunakan minyak2 khas mereka sendiri, ditambah tauge dan bumbu rempah2 lainnya membuat mie ayam Bangka Stasiun Sudirman cocok untuk Sarapan pagi.





Kios Berikutnya yang kerap menjadi sumber sarapan pagi saya adalah Kios Nasi Uduk dan Gorengan. Disini pada dasarnya mereka menjual aneka Ragam Gorengan muali dari Pisang Coklat, Martabak isi Telur dan sayuran, Tahu Goreng, Bakwan Goreng, tempe goreng Bakwan Jagung, Risol Bihun. SEmua dapat disantap dengan Nasi Uduk atau Bihun Goreng dan ditambah bumbu kacang di siram di piring akan membuat sarapan pagi menjadi lebih nikmat. Selain gorengan yang saya sebut diatas adajuag lauk-pauk kecil2an yang bisa ditambahkan, yaitu Oseng2 tumis tempe (yang dirajang kecil2), Telor ceplok balado dan tumis sayuran. Harganya tidak terlalu mahal dan Porsinya pun juga tidak terlalu besar, bila kita memesan Nasi Uduk, 1 lauk Gorengan, dan 1 lauk tumisan maka hargnya Rp.9000, bisa nasi uduk diganti dengan Bihun Goreng maka menjadi Rp.8000. Tentu bila kita minta bihun+Nasi uduk dan 2 macam Lauk/Gorengan akan lebih dari Rp.10.000 seporsinya. Tapi saya lihat jarang orang yang seperti itu, krn piring yang kecil itu akan menjadi penuh dan menjadi sulit untuk menyantapnya.





Berikutnya Kita Bahas Kios Lontong Sayur, di Food Hall ini ada 2 pedagang Lontong Sayur. Yang pertama Lontong sayur betawi dan berikutnya Lontong Sayur padang. Saya hanya pernah menyantap Lontong Sayur Betawi… Sebab yang Padang terlihat sangat pedas.. memang saya penggemar pedas tapi saya punya kebiasaan berkeringat bila makan pedas, nah secara ini makan pagi nggak asik aja kalo pagi2 saya sudah bawah kuyup berkeringat, maka dari itu saya tidak pernah mencoba yang lontong sayur padang. Bila melihat secara sekilas lontong sayur padangnya.. yang unik adalah lontong sayur dicampur dengan sayur daun pakis dan santan yang kental, juga di campur sambal khas padang, pokoknya terlihat lezat tapi juga pedas. Kalau Lontong sayur Betawinya..  adalah typical lontong sayur yang biasa ditemui di Jakarta. Menurut saya Rasanya kurang “jreng” cenderung cuer/encer.. adapun sayurnya dan telur baladonya cukup lezat untuk mengkompensasi kuahnya yang encer. Diatas racikan Lontong sayur dan telur juga dihiasi dengan tumpukan kerupuk balado dan kerupuk merah. Selain telur balado ada pilihan Lauk Rendang untuk untuk Lontong Sayurnya, tapi kembali lagi saya disini hanya untuk makan pagi, jadi bila saya pakai lauk rendang agak terlalu berat jadinya makan pagi saya.




Ada Juga Bubur Ayam… Menurut saya bubur ayam di Food Hall rasanya biasa saja… saya hanya sekali makan bubur ayamnya. Ini typical bubur ayam kampung dimana rasa buburnya sendiri biasa saja (hampir tanpa Kaldu) tapi dikompensasi oleh campuran potongan ayam, cakwe, trus ada kacang dan minyak bawang putih dan kecap.
Yang juga masih masuk dalam golongan Bubur, di Food Hall Juga ada Bubur Kajang hijau campur ketan hitam. Bubur ini memang dari asalnya adalah makanan sederhana.. hanya rebusan kacang hijau, ketan hitam dan santan, sedikit di”permewah” dengan selembar roti tawar yang dipotong berbentung kotak2 kecil2. Bubur ini Sangat menurut saya adalah yang paling cocok untuk sarapan pagi, selain manis dan gurih, murah dan sangat ringan. Seporsi bubur kacang hijau ketan hitam dan roti tawar selembar dibandrol Rp.5000.
Ada juga kios yang menjual aneka kue-kue atau jajanan.. seperti Kue-kue manis, tart coklat slice-an, Getuk, ketan dengan serundang, onde-onde. Saya beberapa kali mencicipi Ketan dengan serundengnya. Serundengnya berukuran cuku besar, sebesar kepalan tamngan orang dewasa berbentuk bulat, kemudian di taburi dengan bumbu serundeng. Kalau tidak salah harga ketannya Rp 3.000 per porsi.



Selain kios yang menjual makanan ada juga kios warung yg menjual berbagai macam minuman botol dan kaleng, yaa tipikal warung2 rokok pinggir jalan lah.
Intinya Food Hall Stasiun Sudirman telah menjadi partner pagi hari bagi para Rokers. Kita dapat menyantap sarapan pagi yang pas diperut dengan harga pas sambil ngobrol2 bersama teman. Selamat Mencoba.

Cheers,
CK

No comments:

Post a Comment